Jumat, 28 Desember 2018

PORTOFOLIO

NAMA                        : FAKHRUL KHOIRULLAH
NIM                            : 1147020046
KELAS                       : KPI 3A
MATA KULIAH       : JURNALISME DAKWAH
Berita
·         Kebersihan jadikan jama’ah menambah kekhusuan dalam beribadah
·         Masjid Nurul Huda
Opini
Resensi
https://www.blogger.com/blogger.g?blogID=3511226632810154866#editor/target=post;postID=3721542650604596382;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=2;src=postname

Kesan
Kesan saya selama belama ilmu jurnalisme dakwah dengan pak uwais dalam satu semester ini kadang menyenangkan dan juga kadang membosankan.
Menyenagkannya karena, telah di berikannya tugas-tugas yang berhubungan dengan dunia kewartawanan yang mengasah saya untuk bisa membuat sebuah berita atupun opini keislaman yang sebelumnya belum pernah saya lakukan. Di matakuliah ini saya di tuntut agar bisa menulis tulisan yang bisa di baca semua orang juga bermanfaat untuk saya yang sangat jarang menulis sebuah tulisan seperti itu. Dan juga saya bisa sedikit demi sedikit mengolah kata dalam membuat tulisan yang baik dan benar. Dan saya juga bisa mengetahui bagaimana cara dalam mengirimkan tulisan-tuisan ke media cetak/koran dalam beropini. Dalam membuat opini pun saya bisa berpendapat tentang kejadian yang ada dan tidak hanya menjadi obroran dari mulut ke mulut yang menjadikan sebagai diskusi semata. Tetapi bisa menjadikan sebuah pendapat-pendapat itu masuk dalam sebuah media cetak (walapun belum pernah di upload) yang bisa di baca semua orang. Dan menjadikan pengalaman pemula saya dalam menjadi wartawan yang hanya membuat tulisan karena tugas, semoga saja bisa bermanfaat kedepannya untuk saya  dalam menulis tulisan yang lainnya ataupun mewawancarai. Dalam bimbingan pak uwais yang sabar dan baik saya bisa membuat sebuah tulisan itu yang jarang saya lakukan.

Keahlian
Keahlian barupun saya dapatkan dalam matakuliah ini yaitu, membuat berita, membuat opini, membuat video dakwah, deadline pengerjaann tulisan, dan membuat tulisan-tulisan lainnya.

Planning

Semoga kedepannya bisa menjadi wartawan yang jujur dalam membuat berita. Menghilangkan berita-berita hoax yang sering sekali terjadi dalam akhir-akhir ini di negri kita. Mengangkatnya islam yang baik dan menyatukan umat.dan semoga saja bisa mempunya percetakan  tersendiri. (Aamiin) 

Kamis, 20 Desember 2018

OPINI " BANJIR DAN TANAH LONGSOR"

Cintai Alammu Seperti Mencintai Dirimu

Sangat tidak asing sekali bagi kita untuk mendengar kata banjir dan longsor yang terjadi negri tercinta ini. Kedua bencana itu sering sekali melanda daerah-daerah yang ada di Indonesia di saat musim hujan datang. Banjir dan tanah longsor tersebut sangat lah merugikan masyarakat yang terkena bencana tersebut. Rumah-rumah, barang-barang berharga, penyakit, korban bencana yang meninggal tidak lepas dari keganasannya bencana tersebut. Terdapatnya dua faktor utama terjadi banjir dan tanah longsor,yakni ulah manusia itu sendiri dan juga faktor alam.

Banyaknya penebangan hutan sembarangan, peningkatan jumlah penduduk, saluran air mampet, membuang sampah sembarangan, perubahan sistem drainase pembangunan air, dan tanah yang tertutup semen (paving, aspal) maka sangat mudah sekali untuk mengundang terjadinya banjir di daerah-daerah yang melakukan kagiatan-kegiatan seperti itu. Sempit dan tidak cukupnya sungai dalam menampung air hujan yang deras, maka banyak air yang meluap yang akan mengakibatkan banjir datang ke tempat penduduk. Selain itu, tananh yang berada di tempat penduduk akan tidak mudah menyerap air, sehingga air pun mudah untuk membajiri daerah penduduk.

Hujan yang sangat deras, gempa bumi, pendangkalan sungai, air laut pasang, bebatuan yang kurang kuat, dan lereng yang terjal menjadi salah satu penyebab terjadinya tanah longsor bagi daerah yang berada di dataran tinggi. Faktor alam yang sangat mempengaruhi terjadinya tanah longor yang sangat merugikan penduduk di daerah yang tinggi.

Bencana banjir bisa kita tangani itu tidak melakukan pembuangan sampah ke sungai atau ke selokan yang dapat menyumbat saluran air sehingga air dapat meluap ke daerah penduduk. Rajinnya gotong royong warga dalam membersihkan sungai dan selokan dapat meminimalisir banjir yang terjadi ketika hujan datang. Jika kita bisa menjaga kebersihan di lingkungan kita, maka banjir pun tidak akan melanda daerah-daerah di sekitar kita. Cintai alammu seperti kamu mencintai dirimu.

OPINI "BAHASA ZAMAN MODERN"

''“Lu dan Gw”

Bahasa merupakan alat komunikasi antar sesama makhluk hidup di dunia ini. Setiap kebutuhan seseorang, mereka akan menggunakan bahasa yang menurut mereka akan di mengerti oleh sesamanya. Di dunia ini banyak sekali bahasa yang berbeda-beda di setiap negara. Tidak hanya negara, di berbagai daerah-daerah pun mereka memiliki bahasa yang berbeda-beda. Seperti di negara tercinta kita Indonesia yang memiliki 742 bahasa di berbagai daerahnya . seperti di jawa yangmemiliki tidak lebih dari 20 bahasa. Walaupun bahasa di setiap daerahnya berbeda-beda, tetapi mereka akan tetap menggunakan bahsa Indonesia untuk berkomunikasi dengan orang yang berbeda daerah.

Di zaman yang sudah modern ini perkembangan pun makin pesat dalam tekhnologi maupun pemikiran. Dan bahasa pun menjadi salah satu dari perkembangan itu. Terutama di Indonesia banyak sekali masyarakat yang kurang menggunakan bahasa Indonesia  yang baik dan benar.  Maraknya penggunaan bahasa yang melenceng dari kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang pada hakikatnya baku. Sudah sangat jarang sekali digunakan oleh masyarakat Indonesia pada umumnya.

Diantaranya banyak sekali remaja-remaja di zaman yang milenial ini jarang sekali ataupun tidak pernah menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). Pada sebagian remaja-remaja pun banyak menciptakan bahasa yang tidak baku dan memiliki sifat berkala atau musiman (bahasa slang). Seperti, “lu dan gw” itu menjadi bahasa yang sangat sering di gunakan oleh kalangan remaja masa kini dan bahkan  menjadi bahasa keseharian mereka dalam berkomunikasi bersama tamannya. Merekanpun  kurang menguasai bahasa Indonesia itu sendiri yang menjadi bukti kecintaan terhadap tanah air.
Banyaknya  pengaruh bahasa asing yang bermunculan di setiap aspek, seperti penamaan setiap bangunan, merek dagang, dan sebagainya yang lebih sering menggunakan bahasa asing.  Dari situ juga bisa menjadi pengaruh dari kurangnya kesadaran untuk menggunakan bahasa sendiri.

Kurangnya tingkat kesadaran masyarakat dalam menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar merupakan salah satu faktor utama kesalahan dalam berbahasa. Dalam masalah ini, kita harus tingkatkan kesadaran dalam menggunakan bahasa Indonesia yang tidak melenceng dari kaidah-kaidahnya.

Resensi Buku Syaikh Siti Jenar: Suluk Malang Sungsang


Resensi Buku Syaikh Siti Jenar: Suluk Malang Sungsang




Judul Buku : Syaikh Siti Jenar: Suluk Malang   Sungsang (Buku Keenam)
Pengarang : Agus Suntoyo, Drs., M.Pd.
Penerbit : Mizan 
Tahun Terbit : 2017
Tebal Halaman : 320 Halaman
ISBN : 978-602-441-032-2
Harga Buku : Rp. 54.400

Synopsis Buku
Syekh Siti Jenar. Kehadirannya telah menenteramkan sekaligus menggelisahkan! Ajaran Islam yang diajarkannya sangat kontroversial. Jika para wali lain di zamannya menanamkan Islam secara akulturasi, ia membangun Islam di Jawa secara asimilasi, yang kelak dikenal sebagai Islam Jawa atau Islam Kejawen. Pandangan sufistik Islam diramunya dengan mistik Jawa. Lahirlah Islam yang tidak berwajah keras, tapi memancarkan kesejukan sebagai rahmatan lil alamin.
Buku ini mengupas makna kematian yang diajarkan oleh tokoh yang lebih sering disalahpahami itu. Achmad Codjim juga membawa kita menyelami khazanah kearifan tradisional tentang rahasia alam, hidup, akal budi, hakikat dan eksistensi manusia yang diperkaya dengan pelbagai argumentasi keagamaan.

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN
Kelebihan buku ini yaitu menggunakan kalimat yang sederhana sehingga pembaca mudah memahami cerita. Penulis memiliki gaya khas dan berbeda dengan penulis lain. Penulis berpegang pada gaya penulisan popular dalam mengungkapkan sejarah Syekh Siti Jenar. Melalui gaya kepenulisan popular dan sederhana namun bernas dan cerdas, maka kandungan dalam buku ini mudah dicerna oleh setiap pembaca. Buku ini juga dapat menambah pengetahuan tentang sejarah Syekh Siti Jenar.
Kekurangan buku ini yaitu tidak terdapat gambar yang digunakan untuk memperjelas keterangan. Gambar hanya terdapat pada halaman sampul saja. Selain itu terdapat kata-kata yang jarang didengar masyarakat.